Larutan
HCl yang disediakan oleh toko bahan kimia/ apotek umumnya sangat
kental dengan tingkat kepekatan 1 (satu) Normal, biasa ditulis 1 N.
Larutan asam ini mudah sekali menguap dan berbahaya bila terhirup
oleh manusia. Disamping itu larutan HCl 1 (satu) N juga sangat
reaktif, bila terkena kulit mengakibatkan kulit mengelupas dan bila
terkena kain, kain akan terbakar dan berlubang. Oleh sebab itu
larutan HCl yang dibawa ke lapangan tingkat kepekatannya harus
diturunkan dengan cara diencerkan.
Rumusan
untuk mengencerkan adalah: V1xN1
= V2xN2.
Apabila diinginkan N2=0,1
N, sedang larutan HCl yang dipunyai semula kadarnya 1 Normal, maka
persamaan dapat dituliskan sebagai berikut:
V1
= 10 cc, N1
= 1 N, sedang kadar HCl yang diinginkan adalah 0,1 N, maka:
- V1x N1 = V2X N2 10 cc X 1 N = 100 cc x 0,1 N
Artinya,
pada larutan HCl, 0,1 Normal, ditambahkan padanya sebanyak sebanyak
90 cc air sehingga secara keseluruhan menjadi 100 cc air. Disarankan
pada saat mngencerkan dengan memanfaatkan gelas ukur (yang ada
skalanya).
Apabila
tahapan pembersihan fosil tersebut telah selesai dilakukan,
tempatkan fosil dalam kantong yang sudah disediakan, dan cantumkan
keterangan fosil yang meliputi:
- Lokasi (nama geografi, kedudukan lokasi, ketinggian tempat-tentukan dengan GPS, nama Formasi batuan).
- Tanggal, bulan, dan tahun perolehan fosil
- Nama fosil (dalam kedudukan taksonomi)
- Nomor koleksi fosil (dengan kode dan nomor)
Agar
informasi yang berkaitan dengan fosil tersebut tidak hilang, tulisan
ditempatkan pada permukaan kantong, dituliskan dengan spidol
waterprof,
satu lembar tulisan pada kertas dengan urutan seperti tersebut
tersebut di atas, dituliskan dengan spidol waterproof
dan dimasukkan pada kantong plastik, usahakan kertas tidak basah
terkena air dan tempatkan dalam kantong yang sudah diisi fosil.
Apabila kantong contoh terbuat dari kain, tuliskan keterangan
seperlunya pada kain tersebut. Apabila dimungkinkan dalam satu
kantong dipergunakan untuk menyimpan satu jenis fosil yang sama.
Dalam hal fosil yang tidak dapat disimpan dalam kantong (karena
terlalu besar, misalnya fosil gading gajah), informasi tentang fosil
dapat dituliskan pada permukaan fosil. Fosil dibuatkan kotak khusus
terbuat dari kayu. Apabila mungkin tuliskan nomor koleksi pada fosil
deskripsi singkat mengenai fosil tersebut sedang keterangan yang lain
dapat dituliskan pada log book fosil.
Penulisan hal-hal tersebut di atas, segera dilakukan, jangan
sekali-kali menunda pekerjaan, satu dan lain hal karena ingatan anda
tentang informasi yang berkaitan dengan fosil tersebut masih baik.
Timbul pertanyaan: bagaimana bila kantong contoh mempergunakan
kantong plastik. Untuk itu pilih kantong plastik yang tebal,
transparan. Pergunakan kantong plastik dobel, masukan kertas catatan
diantara lembaran plastik. Perlu diingat: sampel yang disimpan tanpa
nomor dan informasi pelengkapnya tidak mempunyai nilai geologi.