Showing posts with label FORAMINIFERA PLANKTONIK. Show all posts
Showing posts with label FORAMINIFERA PLANKTONIK. Show all posts

11/1/16

Globoquadrina dehiscens CHAPMAN, PARR and COLLINS

Hasil gambar untuk Globoquadrina dehiscensTest  low trochospiral (terputar tidak pada satu bidang datar), sisi spiral rata, pada sisi umbilical bercembung kuat,  equatorial periphery agak lobulated-subquadrate; periphery berada disekitar atau sepanjang sumbu mempunyai bentuk bulat.
Dinding test penuh dengan lubang-lubang,  kasar dekat tepi kamar-kamar.
Kamar-kamar test  pada awalnya berbentuk bulat, pada akhir putaran tertekan kuat pada bagian belakangnya; subrounded-angular pada bagian tepinya,  tersusun dalam 4 putaran ; 5 kamar dari putaran terakhir bertambah secara cepat  dalam ukurannya dan tinggi.
Sutur  pada sisi spiral agak melengkung-radial, tertekan,  pada sisi umbilical radial, tertekan.
Umbilicus agak sempit sampai agak lebar dan dalam.
Apertur interiomarginal, umbilical, melengkung lemah- sedang, pada lapisan bagian atasnya terdapat gigi.
Catatan tambahan:-

Globorotalia pseudomiocenica BOLLI and BERMUDEZ

Hasil gambar untuk Globorotalia pseudomiocenicaTest very low trochospiral (terputar tidak pada satu bidang datar), sisi spiral rata sampai agak cembung, pada sisi umbilical bercembung kuat,  equatorial periphery lobulated; periphery berada disekitar atau sepanjang sumbu mempunyai bentuk lancip dengan keel yang jelas.
Dinding test penuh dengan lubang-lubang halus, permukaan pada awal kamar agak kasar tapi kamar bagian belakangnya halus.
Kamar-kamar test  berbentuk angular agak padat,  tersusun dalam 3 putaran ; 5-6 kamar dari putaran terakhir bertambah secara sedang dalam ukurannya.
Sutur  pada sisi spiral melengkung, agak timbul dan pada sisi umbilical juga melengkung, tertekan.
Umbilicus sempit dan dangkal.
Apertur interiomarginal,extraumbilical-umbilical.
Catatan tambahan: spesies ini berbeda dari Globorotalia miocenica yang lebih lobulated, lebih sempit umbilicusnya dan yang menjadi ciri khas dari Globorotali miocenica ini adalah selalu lebih datar/rata.

9/29/16

Globorotalia tumida

Deskripsi
Hasil gambar untuk Globorotalia tumidaTest moderately low  trochospiral (terputar tidak pada satu bidang datar),  pada sisi spiral lebih cembung dari pada sisi umbilical ,rata, equatorial periphery subcircular–agak lobulated pada tahap akhir; periphery berada disekitar atau sepanjang sumbu mempunyai bentuk lancip dan massive keel.
Dinding test penuh dengan lubang-lubang halus, tebal,  sebagian besar permukaan test halus, kecuali pada sisi umbilical kamar pertama pada putaran akhir dan garis tepi umbilical pada kamar berikutnya yang pustulose (Bentuk pada permukaan cangkang berupa tonjolan kecil-kecil yang mempunyai pusat cekungan akibat dari duri-duri yang menyatu).
Kamar-kamar test  rata,   tersusun dalam 3putaran ; 6 kamar dari putaran terakhir bertambah dalam ukurannya.
Sutur  pada sisi spiral melengkung halus, kemudian lebih melengkung tegas.
Umbilicus   sempit, dalam.
Apertur interiomarginal, extraumbilical-umbilical, melengkung kuat, pada bagian tepinya mempunyai bibir yang tebal.

Catatan tambahan:-

Globigerinoides immaturus

Deskripsi:
Hasil gambar untuk Globigerinoides immaturusTest trochospiral (terputar tidak pada satu bidang datar) biconvex tidak sama , equatorial periphery lobulated; periphery berada disekitar atau sepanjang sumbu mempunyai bentuk bulat.
Dinding test sangat jelas penuh dengan lubang-lubang.
Kamar-kamar test  berbentuk bulat,  tersusun dalam 3- setebgah putaran ; 3 kamar dari putaran terakhir bertambah dalam ukuran.
Sutur  pada spiral agak melengkung, tertekan, pada sisi umbilical, agak tertekan
Umbilicus agak sempit.
Primary Apertur interiomarginal, umbilical, melengkung lemah-sedang pada tepi lingkaran, beberapa kamar terakhir menunjukan secondary sutural apertur yang berlawanan dengan apertur utama.
Catatan tambahan: -


Sphaeroidinella subdehiscen

Penulis,2016 
Deskripsi:
Test low trochospiral (terputar tidak pada satu bidang datar) tersusun rapat , equatorial periphery agak lobulated; periphery berada disekitar atau sepanjang sumbu mempunyai bentuk bulat.
Dinding test utama penuh dengan lubang-lubang kasar,  permukaan test halus.
Kamar-kamar test  berbentuk agak bulat sampai elongate,  Tersusun dalam 3 putaran ; 3 kamar dari putaran terakhir bertambah agak lambat dalam ukuran.
Sutur  hampir lurus pada spiral dan sisi umbilical, agak tertekan
Apertur interiomarginal (Posisi apertur bukaan pada bagian dasar test pada tepi kamar akhir, sepanjang sutur akhir), umbilical  (Posisi apertur pada awal test) melengkung lemah, dan garis tepi telah menjadi tebal.

Catatan tambahan: spesies ini berbeda dengan Sphaeroidinella dehiscens (PARKER and JONES)  oleh sutur yang berbeda, tidak adanya supplementary aperturs, agak lebih lobulated, dan umumnya testnya lebih kecil.

Globigerinoides sacculiferus

Hasil gambar untuk Globigerinoides sacculiferDeskripsi:
Test trochospiral (terputar tidak pada satu bidang datar),biconvex, equatorial periphery terlihat lobulated; periphery berada disekitar atau sepanjang sumbu mempunyai bentuk bulat sampai subangular pada kamar terakhir.
Dinding test terlihat jelas berlubang, permukaan test berbintik-bintik.
Kamar-kamar test  berbentuk bulat, kecuali pada kamar terakhir yang lancip,  Tersusun dalam 3-setengah putaran-4 putaran, ; 3-4 kamar dari putaran terakhir bertambah secara moderately.
Sutur pada sisi spiral agak melengkung -radial, tertekan, umbilical pada sisi radial tertekan/rata.
Umbilicus  agak sempit
Primary Apertur (Lubang bukaan utama terletak dibagian luar kamar akhir dari test) interiomarginal (Posisi apertur bukaan pada bagian dasar test pada tepi kamar akhir, sepanjang sutur akhir), umbilical  (Posisi apertur pada awal test) terlihat jelas lenkungan pada tepian lingkaran.

Catatan tambahan: -

6/28/16

BOOK:-- Understanding Fossils: An Introduction to Invertebrate Palaeontology

EDITORS:-- [Peter Doyle, 1996]
CONTENTS:---
What is Palaeontology?

Part I: KEY CONCEPTS.
-Fossils and Fossilization.
-Fossils as Living Organisms.
-Fossils and Evolution.
-Fossils and Stratigraphy.

Part II: THE MAIN FOSSIL GROUPS.
-Introduction To The Fossil Record.
-Molluscs: Bivalves and Gastropods.
-Molluscs: Cephalopods.
-Brachiopods.
-Echinoderms.
-Trilobites.
-Corals.
-Graptolites.
-Bryozoans.
-Microfossils: Foraminifera.
-Microfossils: Ostracods.
-Trace Fossils.

Part III: FOSSILS AS INFORMATION.
-Data From The Fossil Record.Studies in Paleobiology.
-Studies in Palaeoenvironmental Analysis.
-Studies in Stratigraphy.

OVERVIEW:---
The first introductory palaeontology text which demonstrates the importance of selected fossil groups in geological and biological studies, particularly in understanding evolutionary patterns, palaeoenvironmental analysis, and stratigraphy. Part one explores several key concepts, such as the processes of fossil preservation, the determination of evolutionary patterns, and use of fossils and statigraphical tools. Part two introduces the main fossil groups of value in these applied fields.

8/22/15

Komposisi Test Foraminifera Planktonik



Berdasarkan komposisi test foraminifera dapat dikelompokan menjadi empat yaitu : dinding khitin, arenaseous, siliseous dan gampingan. Dari keempat komposisi dinding tersebut, komposisi dinding gampinganlah yang umum dijumpai pada sebagian besar pada foraminifera planktonik, dan dinding gampingan dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu :

  • ·         Gampingan porselen, adalah dinding gampingan yang tidak berpori, mempunyai kenampakan seperti pada porselen, bila kena sinar langsung berwarna putih opaque

  • ·         Gamping granular, adalah dinding yang terdiri dari Kristal kalsit yang granular.

  • ·         Gamping komplek, adalah dinding dijumpai berlapis, kadang-kadang terdiri dari satu sampai empat lapis yang homogen.

  • ·         Gamping hialin, terdiri dari zat-zat gampingan yang transparan dan berpori (kebanyakan foraminifera planktonik mempunyai dinding seperti ini)

Apertur Foraminifera Planktonik



http://woostergeologists.scotblogs.wooster.edu/files/2013/07/Globorotalia_inflata.jpg
Apertur adalah lubang utama dari test foraminifera yang terletak pada kamar terakhir. Khusus apertur foraminifera planktonik bentuk  maupun variasinya lebih sederhana. Apertur  pada foraminifera planktonik dibagi menjadi tiga yaitu:
·         Primary aperture interiomarginal digolongkan kedalam tiga bagian :
o   Primary aperture interiomarginalumbilical, adalah apertur utama interiomarginal yang terletak pada daerah umbilikus atau pusat putaran.
o   Primary aperture interiomarginalumbilical extra umbilical, adalah apertur utama interiomarginal yang terletak pada daerah umbilikus dan melebar sampai ke peri-peri.
o   Primary aperture interimarginalequatorial, adalah apertur utama intriomarginal yang terletak pada daerah ekuator, dengan ciri-ciri dari samping kelihatan simetri dan hanya dijumpai pada susunan kamar planispiral yang mana ekuator merupakan batas putaran akhir dengan putaran sebelum peri-peri.

·         Secondary aperture, merupakan lubang lain dari apertur utama dan lebih kecil atau lubang tambahan dari apertur utama.

·         Accessory aperture, adalah merupakan apertur sekunder yang terletak pada struktur aksesoris atau apertur  tambahan.
 

Featured Post

TEKNIK DETERMINASI

Siapkan perlengkapan untuk determinasi sebagai berikut: Mikroskop binokuler Tray yang berlubang-lubang kecil dengan dasar h...