2/24/14

BENTANG ALAM STRUKTURAL



 

Pengertian
            Bentang alam struktural adalah bentang alam yang pembentukannya dikontrol oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan. Struktur geologi yang paling berpengaruh terhadap pembentukan morfologi adalah struktur geologi sekunder, yaitu struktur yang terbentuk setelah batuan itu ada.
Struktur sekunder biasanya terbentuk oleh adanya proses endogen yang bekerja adalah proses tektonik. Proses ini mengakibatkan adanya pengangkatan, pengkekaran, patahan dan lipatan yang tercermin dalam bentuk topografi dan relief yang khas. Bentuk relief ini akan berubah akibat proses eksternal yang berlangsung kemudian. Macam-macam proses eksternal yang terjadi adalah pelapukan (dekomposisi dan disintergrasi), erosi (air, angin atau glasial) serta gerakan massa (longsoran, rayapan, aliran, rebahan atau jatuhan).

III.2. Faktor-Faktor Pembentuk Bentang Alam Struktural
            Faktor pembentuk dari bentang alam ini adalah gaya endogen yang merupakan gaya yang berasal dari dalam bumi. Tenaga dari dalam bumi menghasilkan dua tatanan besar yaitu orogenesa dan epirogenesa. Orogenesa akan mengakibatkan patahan dan menghasilkan horst dan graben, sedangkan epirogenesa akan mengakibatkan lipatan yang akan menghasilkan sinklin dan antiklin.


Macam-Macam Bentuk Lahan Struktural
Bentang alam dengan struktur mendatar (Lapisan Horisontal)
Menurut letaknya (elevasinya)dataran dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.       Dataran rendah, adalah dataran yang memiliki elevasi antara 0-500 kaki dari muka air laut.
2.       Dataran tinggi(plateau/high plain ), adalah dataran yang menempati elevasi lebih dari 500 kaki diatas muka air laut.


·         Bentang Alam dengan Struktur Miring
Berdasarkan besarnya sudut kemiringan dari kedua lerengnya, terutama yang searah dengan kemiringan lapisan batuannya, bentang alam ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1.       Cuesta. Pada cuesta sudut kemiringan antara kedua sisi lerengnya tidak simetri dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan. Sudut kelerengan kurang dari 200-450. Cuesta memiliki kelerengan fore slope yang lebih curam sedangkan back slopenya relatif landai pada arah sebaliknya sehingga terlihat tidak simetri.
2.      


Hogback. Pada hogback, sudut antara kedua sisinya relatif sama, dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan sekitar 450 derajat.

·         Bentangalam dengan  Stuktur Lipatan
            Lipatan terjadi karena adanya lapisan kulit bumi yang mengalami gaya kompresi (gaya tekan). Pada suatu lipatan yang sederhana, bagian punggungan disebut dengan antiklin, sedangkan bagian lembah disebut sinklin. Unsur-unsur yang terdapat pada struktur ini dapat diketahui dengan menafsirkan kedudukan lapisan batuannya. Kedudukan lapisan batuan (dalam hal ini arah kemiringan lapisan batuan) pada peta topografi, akan berlawanan arah dengan bagian garis kontur.
a.       Struktur antiklin dan sinklin
Pada prinsipnya penafsiran pada kedua struktur ini berdasarkan atas kenampakan fore slope/antidip slope dan back slope/dipslope yang terdapat secara berpasangan. Bila antidip slope saling berhadapan (infacing scarp), maka terbentuk lembah antiklin, sedangkan apabila yang saling berhadapan adalah back slope/dipslope, disebut lembah sinklin. Pola pengaliran yang dijumpai pada lembah antiklin biasanya adalah pola trellis
b.      Struktur antiklin dan sinklin menunjam



Struktur ini merupakan kelanjutan atau perkembangan dari pegunungan satu arah (cuesta dan hogback) dan dua arah (sinklin dan antiklin). Bila tiga fore slope saling berhadapan maka disebut sebagai lembah antiklin menunjam. Sedangkan bila tiga back slope saling berhadapan maka disebut sebagai lembah sinklin menunjam
a.       Struktur lipatan tertutup
·         Kubah
Bentang alam ini mempunyai ciri-ciri kenampakan sebagai berikut :
1.      Kedudukan lapisan miring ke arah luar (fore slope ke arah dalam).
2.       Mempunyai pola kontur tertutup
3.      Pola penyaluran radier dan berupa bukit cembung pada stadia muda
4.      Pada stadia dewasa berbentuk lembah kubah dengan pola penyaluran annular.
·         Cekungan
Bentang alam ini mempunyai kenampakan sebagai berikut :
1.      Kedudukan lapisan miring ke dalam (back slope ke arah dalam)
2.      Mempunyai pola kontur tertutup
3.     



Pada stadia muda pola penyalurannya annular.
Gambar 4. Klasifikasi bentuk muka bumi pegunungan lipatan (Brahamntyo,2010)
b.      Bentang Alam dengan Struktur Patahan
Patahan (sesar) terjadi akibat adanya gaya yang bekerja pada kulit bumi, sehingga mengakibatkan adanya pergeseran letak kedudukan lapisan batuan. Berdasarakan arah gerak relatifnya, sesar dibagi menjadi 5, yaitu:
1.      Sesar normal/ sesar turun (normal fault)
2.      Sesar naik( reverse fault)
3.      Sesar geser mendatar (strike-slip fault)
4.      Sesar diagonal (diagonal fault/ oblique-slip fault)
5.      Sesar rotasi (splintery fault/hinge fault)
Secara umum bentang alam yang dikontrol oleh struktur patahan sulit untuk menentukan jenis patahannya secara langsung. Untuk itu, dalam hal ini hanya akan diberikan ciri umum dari kenampakan morfologi bentang alam struktural patahan, yaitu :
1.      Beda tinggi yang menyolok pada daerah yang sempit.
2.      Mempunyai resistensi terhadap erosi yang sangat berbeda pada posisi/elevasi yang hampir sama.
3.      Adanya kenampakan dataran/depresi yang sempit memanjang.
4.      Dijumpai sistem gawir yang lurus (pola kontur yang lurus dan rapat).
5.      Adanya batas yang curam antara perbukitan/pegunungan dengan dataran yang rendah.
6.      Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan, dan membelok tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum.
7.      Sering dijumpai(kelurusan) mata air pada bagian yang naik/terangkat
8.      Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa rectangular, trellis, concorted serta modifikasi ketiganya.


 
 



Featured Post

TEKNIK DETERMINASI

Siapkan perlengkapan untuk determinasi sebagai berikut: Mikroskop binokuler Tray yang berlubang-lubang kecil dengan dasar h...