2/24/14

BENTANG ALAM FLUVIAL










 
Pengertian
            Bentang alam fluvial merupakan satuan geomorfologi yang erat hubungannya dengan proses fluviatil. Sebelum lebih jauh membahas tentang bentang alam fluviatil lebih dahulu dibahas pengertian tentang proses fluviatil. Proses fluviatil adalah semua proses yang terjadi di alam, baik fisika maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi air permukaan.
Di sini yang dominan adalah air yang mengalir secara terpadu/terkonsentrasi (sungai) dan air yang tidak terkonsentrasi (sheet water)Tetapi alur-alur ada di lereng bukit atau gunung dan terisi air bila terjadi hujan bukan termasuk bagian dari bentang alam fluviatil, karena alur-alur tersebut berisi air sesaat setelah terjadinya hujan (ephemeral stream).
Sebagaimana dengan proses geomorfik yang lain, proses fluviatil akan menghasilkan suatu bentang alam yang khas sebagai tingkah laku air yang mengalir di permukaan.
Bentang alam yang dibentuk dapat terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukanolehairpermukaan.Sungai merupakan aliran air yang dibatasi suatu alur yang mengalir ke tempat / lembah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi. Sungai termasuk sungai besar, sungai kecil maupun anak sungai.

Faktor-Faktor Yang Mempegarui Bentang Alam Fluvial
1.      Proses erosi
Menurut Sukmana, 1979, proses erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah yang disebabkan oleh pergerakan air atau angin. Sedangkan Arsyad, 1982, mendefinisikan proses erosi sebagai peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempa lain oleh media alami.
Menurut Holy,1980, berdasarkan agen penyebabnya, agen penyebab erosi dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu erosi oleh air, erosi oleh angin, erosi oleh gletser dan erosi oleh salju. Dalam bentang alam ini, agen penyebab erosi yang paling dominan adalah air. Sungai dapat mengerosi batuan sediment yang dilaluinya, memotong lembah, memperdalam dan memperlebar sungai dengan cara-cara :
·         Quarrying, yaitu pendongkelan batu yang dilaluinya.
·         Abrasi, yaitu penggerusan terhadap batuan yang dilewatinya.
·          Scouring, yaitu penggerusan dasar sungai akibat adanya ulakan sungai, misalnya pada daerah cut off slope.
·          Korosi, yaitu terjadinya reaksi terhadap batuan yang dilaluinya.
·         Hydraulic action, kemampuan air mengangkat dan memindahkan batuan atau material-material sediment dengan gerakan memutar sehingga batuan pecah dan kehilangan fragmen.
 Solution, solution dalam proses erosi berjalan lambat, tetapi efektif dalam pelapukan dan erosi
2.Proses Transportasi
Proses transportasi adalah proses perpindahan/pengangkutan material yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi. Sungai mengangkut material hasil erosinya dengan berbagai cara, yaitu:
 a. Traksi, yaitu material yang diangkut akan terseret pada dasar sungai.
 b. Rolling, yaitu material akan terangkut dengan cara menggelinding di dasar
     sungai.
 c. Saltasi, yaitu material terangkut dengan cara menggelinding pada dasar sungai
 d. Suspensi, yaitu proses pengangkutan material secara mengambang dan
     bercampur dengan air sehingga menyebabkan air sungai menjadi keruh.
  e. Solution, yaitu pengangkutan material larut dalam air dan membentuk larutan
      kimia.
Dalam membahas transportasi sungai dikenal terminologi stream capacity yaitu jumlah beban maksimum yang mampu diangkut oleh aliran sungai, dan stream competence yaitu ukuran maksimum beban yang mampu diangkut oleh aliran sungai
3.Proses Sedimentasi
Adalah proses pengendapan material karena aliran sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang di bawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka material yang berukuran besar dan lebih berat akan terendapkan terlebih dahulu, baru kemudian material yang lebih halus dan ringan.
Bagian sungai yang paling efektif untuk proses pengendapan ini adalah bagian hilir atau pada bagian slip of slope pada kelokan sungai, karena biasanya pada bagian kelokan ini terjadi pengurangan energi yang cukup besar.
Ukuran material yang diendapkan berbanding lurus dengan besarnya energi pengangkut, sehingga semakin ke arah hilir, energi semakin kecil, material yang diendapkan pun semakin halus.


Description: http://3.bp.blogspot.com/-8Vvx-iz9ivM/UIvPLtq8oZI/AAAAAAAAAzA/2_4Gpo14TYo/s1600/aktvts+sungai.jpg


       Gambar 5. Proses fluvial (Farida blogspot.com,2012)


Ø  Faktor-faktor  yang  Mempengaruhi   Proses Erosi dan Sedimentasi
a. Kecepatan Aliran Sungai
Kecepatan aliran sungai maksimal pada tengah alur sungai, bila sungai membelok maka kecepatan maksimal ada paad daerah cut off slope (terjadi erosi) karena gaya sentrifugal. Pengendapan terjadi bila kecepatan sungai menurun atau bahkan hilang.
 
b. Gradien / kemiringan lereng sungai
Bila air mengalir dari sungai yang kemiringan lerengnya curam ke dataran yang lebih rendah maka kecepatan air berkurang dan tiba –tiba hilang sehingga menyebabkan pengendapan pada dasar sungai. Bila kemudian ada lereng yang terjal lagi, kecepatan akan meningkat sehingga terjadi erosi yang menyebabkan pendalaman lembah.
c. Bentuk alur sungai
Aliran air akan menggerus bagian tepi dan dasar sungai. Semakin besar gesekan yang terjadi maka air akan mengalir lebih lambat. Sungai yang dalam, sempit dan permukaan dasarnya tidak kasar, aliran airnya deras. Sungai yang lebar, dangkal dan permukaan dasarnya tidak kasar, atau sempit, dalam tetapi permukaan dasarnya kasar, aliran airnya lambat.
d. Discharge


Description: http://rovicky.files.wordpress.com/2008/06/oasis.jpg,Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsL8eBNHjelQrrACBC90qfdAEVR2yGYuDRlPOJysJs8bPhMGUW9VoI6-DV7a9NbIPLj8F87Xvu8ie5r0d2WL5LrKpSv9C9fTDSlIIJMzizd-tGG45fON7UY_mCigL-z_1J4ZU5JMt_0N8/s1600/proses+terbentuknya+batuan+sedimen.jpg

Merupakan volume air yang keluar dari suatu sungai. Proses erosi dan transportasi terjadi karena besarnya kecepatan aliran sungai dan discharge.
Gambar 6. Proses erosi dan sedimentasi (Roviky,2008)

4.Pola Pengaliran
Ø  Pola pengaliran rectangular


Adalah pola pengaliran di mana anak-anak sungainya membentuk sudut tegak lurus dengan sungai utamanya. Pola ini biasanya terdapat pada daerah patahan yang bersistem tertatur
Ø  Pola pengaliran dendritic
Adalah pola pengaliran berbentuk seperti pohon dan cabang-cabangnya yang berarah tidak beraturan. Pola ini berkembang pada daerah dengan batuan yang resistensinya seragam, lapisan sedimen mendatar, batuan beku massif, daerah lipatan, dan daerah metamorf  yang  kompleks.
Ø  Pola pengaliran sejajar/parallel
Adalah pola pengaliran yang arah alirannya sejajar. Pola ini berkembang pada daerah yang lerengnya mempunyai kemiringan nyata, dan batuan-nya berteksturhalus.
Ø  Pola pengaliran trellis
adalah pola pengaliran yang berbentuk seperti daun dengan anak-anak sungai sejajar, sungai utamanya biasanya memanjang searah dengan jurus perlapisan batuan. Pola ini banyak dijumpai pada daerah patahan atau lipatan.
Ø  Pola pengaliran radial
Adalah pola pengaliran yang arah-arah pengalirannya menyebar ke segala arah dari uatu pusat. Umumnya berkembang pada daerah dengan struktur kubah stadia muda, pada kerucutgunungapi,danpadabukit-bukityangberbentukkerucut.
Ø  Pola pengaliran annular
Adalah pola pengaliran di mana sungai atau anak sungainya mempunyai penyebaran yang melingkar, sering dijumpai pada daerah kubah berstadia dewasa.
Ø  Pola pengaliran multibasinal
Disebut juga sinkhole, adalah pola pengaliran yang tidak sempurna, kadang tampak kadang hilangyang disebut sebagai sungai bawah tanah, pola ini bekembang pada daerah karst atau batugamping
Ø  Pola pengaliran contorted


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Kk4xXLVeRDpc9_xaH3FHfhomu7wH_KgDTl9couCQRgZ7XJmK6cfne959js9k6T6P63m5ry1l1LqtzKXrN5G1HHC8HuNPEHXAsBY763UpAeNiBRQrQwcfJIDBoy0wnTpeIQT-dxgsWZIW/s640/pola+aliran+sungai.jpg

Adalah pola pengaliran yang arah alirannya berbalik dari arah semula, pola ini terdapat pada daerah patahan
Gambar 7. Pola pengaliran (Geologi minyak Blogspot.com,2011)

IV.3. Macam-Macam Bentuk  Lahan Fluvial
1.      sungai teranyam (braided stream)
Sungai teranyam terbentuk pada bagian hilir sungai yang mempunyai kemiringan datar atau hampir datar. Pembentukannya dikarenakan oleh erosi yang berlebihan pada daerah hulu sungai sehingga terjadi pengendapan pada bagian alurnya dan membentuk gosong tengah (channel bar). Karena adanya gosong yang banyak dan berjajar (berderet), maka alirannya memberikan kesan teranyam.


2.      Point  bar (endapan gosong)


Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c3/Point_bar_and_cut_bank.jpg/220px-Point_bar_and_cut_bank.jpg

Adalah endapan sungai yang terdapat pada bagian tepi atau tengah alur sungai. Endapan pada tengah alur disebut sebagai gosong tengah (channel bar) sedang endapan pada tepi disebut sebagai gosong tepi (point bar).
Gambar  8. Point Bar (Wikipedia.org,)
3.      Tanggul alam (naturallevee)


Description: C:\Users\Axioo\Documents\Levee.jpg

Adalah tanggul yang terbentuk secara alamiah, hasil pengendapan luapan banjir dan terdapat pada tepi sungai sebelah menyebelah. Material pembentuk tenggul alam berasal dari material hasil transportasi sungai saat banjir dan diendapkan di luar saluran sehingga membentuk tanggul-tanggul sepanjang aliran.
                               Gambar 9. Natural levees (Image google.com)

4.      Kipas alluvial (alluvial fan)


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3lsNjdoXDIChOUgLCLTUpePNOEFKrbqAwapAVE1GHkalsHqXVz45s7oulSD4bZi2lA_nHZ116oyWacj1WfZXPq0DOTg25R6yRTiZDiNq7dXbJtW5Buq3vI7wxOct2uo3NSTZ1n-inqrWX/s1600/alluvial-fan.jpeg.jpg

Adalah bentang alam alluvial yang terbentuk oleh onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan gawir. Biasanya tersusun oleh perselingan pasir dan lempung unconsolidated sehingga merupakan lapisan penyimpan air yang cukup baik.
                                Gambar 10. Aluvial fan (dw blogspot.com,2012)
5.      Delta


Description: http://oceanworld.tamu.edu/resources/oceanography-book/Images/mississippi-delta.jpg

       Adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian hilir setelah masuk pada daerah base level. Selanjutnya akan dibahas sendiri pada bab bentang alam pantai dan delta.
Gambar 11. Lingkungan Delta (Oceanworld.Edu,2013)




Featured Post

TEKNIK DETERMINASI

Siapkan perlengkapan untuk determinasi sebagai berikut: Mikroskop binokuler Tray yang berlubang-lubang kecil dengan dasar h...