(1). Berdasarkan
atas cara terbentuknya
Bahan galian
primer
Bahan galian
sekunder
(2). Berdasarkan
atas bentuk/fasenya
Berbentuk
padat, antara lain batubara
Berbentuk
cair, antara lain minyak bumi
Berbentuk gas,
gas alam
(3). Berdasarkan
atas unsure pembentuknya
Bahan galian
logam, antara lain galena
Bahan galian
non logam, batugamping
(4). Berdasarkan
atas terdapatnya
Bahan galian
yang berada didekat permukaan, antara lain batu lempung
Bahan galian
yang berada jauh dari permukaan, antara lain chalcopyrit
(5). Berdasarkan
atas cara teknik penambangan
Tambang
permukaan, antara lain pasir besi
Tambang dalam,
antara lain batubara
(6). Berdasarkan
atas cara pengambilannya
Bahan galian
yang diambil dengan cara dipompa, antara lain minyak bumi
Bahan galian
yang diambil dengan cara disedot, antara lain timah di laut
Bahan galian
yang diambil dengan cara digali, antara lain kaolin
Bahan galian
yang diambil dengan cara disemprot, antara lain pasir
(7). Berdasarkan
atas peranannya dalam pembangunan bangsa
Bahan galian
strategis, antara lain minyak bumi
Bahan galian
vital, antara lain batubara
Bahan galian
non strategis dan non vital, antara lain batugamping
(8). Berdasarkan
atas keberadaannya
Bahan galian
yang ada di darat, antara lain aspalt
Bahan galian
yang ada di laut, antara lain minyak bumi
(9). Berdasarkan
atas tingkat kemurniannya
Bahan galian
berbentuk unsur murni, antara lain emas, perak, intan
Bahan galian
dalam bentuk senyawa, antara lain tembaga, perak, emas
Dari
berbagai cara penggolongan bahan galian tersebut, penggolongan yang
bersifat universal, paling ilmiah dan paling netral adalah pembagian
yang didasarkan atas cara terjadinya (genesa), yaitu
Pertimbangan
yang lain; pembagian bahan galian nomor 2 sampai dengan nomor 9, ada
yang masuk pada bahan galian primer atau bahan galian sekunder.
2.2.
GENESA BAHAN GALIAN
Seperti
telah dijelaskan pada uraian tersebut di atas, pembagian yang
sifatnya universal, ilmiah dan netral adalah: Bahan galian primer dan
Bahan galian sekunder
(1).
Bahan galian primer
Bahan
galian primer adalah bahan galian yang terjadinya berkaitan langsung
dengan proses kegiatan magma. Magma pada saat membeku akan terjadi
diferensiasi magma yaitu:
Magma
yang bersifat asam, akan menghasilkan batuan beku asam, contoh
granit
Magma
yang bersifat intermediate, akan menghasilkan batuan beku
intermediate, contoh diorit
Magma
bersifat basa, akan menghasilkan batuan beku yang bersifat
basa.,nontoh gabro
Deferensiasi
magma akan mengikuti suatu reaksi yang dikenal dengan reaksi Bowen
(Bowen Reaction Series
Pada
Bowen Reaction Series tersebut akan diikuti dengan proses pembentukan
mneral logam dan mineral non logam
Disamping terjadi
diferensiasi, akan terjadi pembentukan berbagai:
macam mineral
non logam
macam mineral
logam
Tempat pembekuan
magma juga berbeda-beda:
Ada yang
membeku dekat permukaan, proses pembekuannya berlangsung
relative lebih cepat, mineral tidak ada kesempatan membentuk diri
sesuai dengan bentuk kristal ideal, ukuran mineral kecil-kecil
sehingga tampak halus
Ada yang
membeku jauh dari permukaan, proses pembekuannya berlangsung
relative lebih lambat, kristal ada kesempatan membentuk diri
sesuai dengan bentuk Kristal ideal, ukuran mineral besar-besar
sehingga tampak kasar
-
Gambar 2.3. Proses terjadinya batuan intrusi (gbr.kiri),
dan batuan ekstrusi (gbr.kanan)
|
Pembentukan
bahan gaiian dapat juga terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan
titik beku dari logam yang bersangkutan. Oleh sebab itulah:
Bahan
galian logam dapat dijumpai dalam keadaan murni antara lain emas
dan perak
Bahan
galian dalam keadaan campuran dari beberapa logam, antara lain
sylvanit [(AuAg)Te2]
Keduanya
dijumpai dengan Jumlah relatif sedikit,
Diperhitungkan
dalam ppm (part per million)= gram per ton batuan.
Untuk
memisahkan berbagai jenis antara:
Mineral
non logam dan logam,
Mineral
logam dengan mineral logam lainnya,
Mineral
non logam dengan mineral non logam lainnya
Dilakukan dengan teknik flotasi atau dengan
ore dressing
Berdasarkan
atas hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya konsentrasi bahan
galian sesuai dengan jenis batuan yang terbentuk.
Masing-masing
jenis batuan akan menempati daerah tertentu.
Penyebaran
batuan dapat dilihat pada peta geologi (yang sudah tersedia) atau
peta geologi (yang akan dibuat). Untuk itu, maka:
Mencari
dan melihat data geologi dilapangan wajib dikuasai
Menduga
keberadaan bahan galian dapat dibaca dari peta topografi harus
cermat
Sebagai
seorang geologist, kemampuan membuat peta geologi harus dikuasai
Anda
akan menjadi geologist dengan tingkat kompetensi tiinggi, nilainya
“mahal”
2).
Bahan galian sekunder
Bahan
galian sekunder adalah bahan galian yang merupakan hasil
rombakan/detrital batuan yang terbentuk secara primer. Seperti telah
anda ketahui, batuan yang terbentuk secara primer adalah batuan beku.
Batuan
beku juga dapat mengalami proses metamorfose menjadi batuan metamorf.
Kesimpulan
akhir:
Bahan
galian sesuai dengan cara terjadinya dapat dijumpai pada daerah
penyebaran:
Batuan
beku
Batuan
sedimen
Batuan
metamorf
Catatan
Dalam
hal komponen/fragmen pembentuk batuan sedimen merupakan batuan
karbonate dan mempunyai besar ukuran butir:
Pebble-granule
disebut sebagai calcirudite
Sand
disebut sebagai calcarenite
Silt-clay
disebut sebagai calcilutite
Dengan
melihat peta geologi (yang sudah ada) atau peta geologi yang berhasil
dibuat, anda dapat melakukan interpretasi awal tentang:
BERBAGAI MACAM MINERAL NON LOGAM DAPAT DIBACA
PADA BUKU: bahan galian industry (Sukandarrumidi, 2004)
|
2.3.
TERDAPATNYA BAHAN GALIAN
Bahan
galian dapat dijumpai dimana saja, namun bahan galian Industri
tertentu akan terdapat pada batuan tertentu pula
Didaerah
batuan beku:
umumnya
dijumpai mineral logam yang terbentuk secara primer (baca buku:
Geologi mineral logam-Sukandarrumidi 2009)
mineral hasil
alterasi (baca buku Bahan galian industri-Sukandarrumidi 2004)
mineral yang
berkaitan dengan metamorphose kontak (marmer, slate)
energi geothermal
|
|
Didaerah
batuan metamorf
Tergantung
pada batuan asal (yang akhirnya menjadi batuan metamorfik)
Endapan metamorfose regional,
lokal/kontak
|
Dengan
demikian makin banyak variasi lithologi yang dapat dibaca pada peta
geologi:
Makin
bervariasi macam bahan galian yang ditemukan.
Tetapi
anda tidak dapat menilai kuantita (jumlah) dan kualitas (mutu)
Untuk
itu diperlukan pemetaan geologi detail, dan pengambilan contoh
batuan ditindaklanjuti dengan analisa laboratorium
Dari
genesa dan bentukan morfologi anda sudah dapat menduga bahan galian
apa yang akan didapatkan didaerah tersebut. Beberapa contoh dapat
dilihat sebagai berikut:
Masih
banyak indikator/pertanda alam yang dapat dipakai sebagai tempat
kemungkinan didapatkannya bahan tambang. Perhatikan hal-hal berikut:
Ditemuinya
orang yang menambang bahan galian di daerah goa, pada umumnya
menunjukan bahwa daerah tersebut merupakan pelamparan batugamping.
Dijumpainya
air terjun menunjukkan ditempat itu terdapat batuan dengan tingkat
resistensi tinggi, mungkin batuan beku atau batuan sedimen jenis
breksi
Ditemuinya
laki-laki yang mengidap penyakit kencing batu merupakan indikator
bahwa ditempat tersebut terdapat pelamparan batugamping atau
pelamparan napal
Dijumpainya
endapan kaolin dalam jumlah yang banyak menunjukkan ditempat
tersebut merupakan tempat singkapan granite
|