10/25/14

BAHAN GALIAN DI DAERAH BATUAN METAMORF

Batuan metamorf merupakan batuan hasil malihan (metamorphose) dari batuan lain yang umur geologinya relatif lebih tua. Dengan demikian batuan metamorf dapat berasal dari:
  • Batuan beku
  • Batuan sedimen, atau
  • Batuan metamorf

    Pada batuan meta sedimen (batuan metamorf yang belum sempurna) sifat-sifat asal batuan seringkali masih dapat dilihat dengan mata telanjang. mIsal mineral phenocryst pada batuan beku masih tampak, atau fosil atau perlapisan pada batuan sedimen masih dapat dikenal.

    5.1. MENGENAL BATUAN ASAL
    Batuan metamorf merupakan hasil proses metamorfose. Batuan metamorf dapat berasal dari:
  • Batuan beku, batuan sedimen ataupun batuan metamorf.
    • dengan demikian bahan galian yang pada awal terdapat pada batuan asal dipastikan akan terdapat pada batuan metamorf. Sebagai contoh:
      • Apabila pada batuan beku terdapat bahan galian logam dalam bentuk emas, maka pada batuan metamorf juga akan terdapat emas. Perlu diingat mineral logam tidak akan mengalami proses metamorfosa
 
        • Bila dalam batuan sedimen terdapat mineral kuarsa maka pada batuan metamorf akan terdapat mineral kuarsit yang merupakan hasil metamorfose mineral kuarsa
        • Bila dalam batuan asalnya banyak didapatkan mineral amphibole maka batuan hasil metamorfosanya akan didapatkan mineral asbes.
        • Bila dalam batuan asalnya banyak didapatkan mineral biotit atau muscovite maka pada batuan metamorf yang terbentuk dijumpai mineral phlogopite.
    Dengan demikian mengetahui asal mula batuan metamorf adalah sangat penting karena dapat mengetahui jenis bahan galian yang terdapat pada batuan metamorf.
  • Bahan galian logam tidak akan mengalami metamorfose, namun tetap seperti keadaan semula (bila pada batuan beku yang merupakan asal batuan metamorf) semula ada emas maka pada batuan metamorf-nya juga akan terdapat emas.
  • Bahan galian non logam dapat mengalami metamorphose, sebagai contoh antara lain:
    • Mineral kuarsa bila terkena proses metamorfose akan membentuk mineral kuarsit
    • Mineral biotite maupun mineral muscovite bila terkena proses metamorphose akan membentuk mineral phlogopite
    • Mineral kalsit apabila mengalami proses metamorphose akan membentuk mineral onyk
    • Mineral lempung apabila mengalami proses metamorphose akan membentuk slate
    • Mineral amphibole apabila mengalami proses metamorphose akan membentuk mineral asbes


      5.2. MACAM METAMORFOSE
      Proses metamorphose merupakan peristiwa alam yang sangat kompleks dan berjalan dalam waktu jutaan tahun. Proses tersebut hingga saat ini belum dapat ditiru oleh manusia dengan lingkup yang luas. Skema terjadinya proses metamorphose dapat digambarkan sebagai beriku
       
      Batuan metamorf dapat terbentuk sebagai akibat:
    • (1). Metamorfose kontak (thermal), dimana suhu merupakan faktor utama. Sebagai contoh; intrusi batuan beku pada batugamping akan menghasilkan batu pualam (marmer).
    Pertanyaannya:
    Bagaimana anda mengetahui bahwa ditempat itu terdapat intrusi [yang mengakibatkan kontak (thermal) metamorfose ?].
    Untuk mengetahui hal tersebut perhatikan petunjuk sebagai berikut:
  • Perhatikan berbagai macam batuan pada peta geologi, apakah ditempat tersebut terdapat batuan beku yang merupakan batuan intrusi ?. Anda harus tahu perbedaan antara bentuk intrusi dan non-conformity
  • Peta geologi yang dibuat adalah peta geologi permukaan. Oleh sebab itu ada kemungkinan batuan beku yang dimaksud tidak tersingkap sampai permukaan sehingga tidak tergambarkan dalam peta geologi yang anda baca.
  • Dalam hal yang demikian maka satu-satunya metode yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui variasi/tingkat metamorfosenya. Bila tingkat metamorfosenya berbeda-beda antara satu tempat dengan lain tempat pada daerah penyebaran batuan yang masih sama maka dapat dipastikan itu sebagai akibat metamorfose kontak (thermal)
    • Sebagai salah satu contoh intrusi batuan beku pada batugamping. Bila tingkatan metamorfosenya berbeda beda (ada batuan marmer dan ada batuan metasedimen dari batugamping) dipastikan itu
      • merupakan metamorfose lokal. Kenampakan ini didekati dengan pengamatan petrografi
      • Hal yang sama dapat anda ketahui pada batuan slate (batu sabak), pada batuan metamorf sebagai jenis phylit, gneiss, sekis dan sebagainya.
    •  Metamorfose regional, dimana tekanan (akibat tektonik) memegang peranan penting
    Tektonik yang menghasilkan proses metamorfose juga mempunyai penyebaran yang luas. Oleh sebab itu batuan metamorf yang dihasilkan oleh memorfose regional mempunyai tingkatan metamorfose yang sama



    5.3. BAHAN GALIAN PADA BATUAN METAMORF
    Pada dasarnya bahan galian yang terdapat pada batuan metamorf paling tidak mengikuti pada batuan asalnya. Apabila batuan asalnya merupakan batuan beku yang mengandung logam emas (Au) maka sangat dimungkinkan pada batuan metamorf-nya juga akan mengandung emas. Dengan demikian maka anda tidak perlu heran mengapa pada batuan metamorf dapat ditemukan logam-logam yang semula dianggap hanya terdapat pada batuan beku saja. Beberapa batuan/mineral dapat berubah menjadi mineral yang telah mengalami metamorfose. Komposisi mineralogi relatif tetap, namun sifat fisik dan juga mungkin sifat optiknya akan berubah. Beberapa contoh antara lain:
    Mineral kalsit yang semula merupakan komposisi batugamping, akan mengalami perubahan sifat fisik dan optiknya menjadi marmer., namun komposisi kimianya tetap

Featured Post

TEKNIK DETERMINASI

Siapkan perlengkapan untuk determinasi sebagai berikut: Mikroskop binokuler Tray yang berlubang-lubang kecil dengan dasar h...