ABSTRAK
Studi
palinologi lokasi-lokasi dataran tinggi di Asia Tenggara telah
dilakukan terutama di Papua New Guinea dan sumatera. Sedang di daerah
berketinggian menenegah dan rendah dilakukan terutama di Sumatera
Bara.
Fosil
serbuksari (pollen) yang berasal dari dataran rendah Rancaekek,
bandung dipakai untuk merekonstruksi sejarah tetumbuhan, lingkungan
dan ikilimnya. Studi ini dilakukan berdasarkan analisis percontoh
(endapan) yang dikumpulkan dari yang dinamakan danau tua Bandung.
Umur radiocarbon percontoh yang di ambil dari daerah yang sama,
menunjukan bahwa pengendapan terjadi antara 11.000 sampai 7000 tahun
yang lalu.
Dengan
membandingkan hasil studi palinologi dearah-daerah berketinggian
berbeda, disimpulkan bahwa pada umumnya tetumbuhan di dataran tinggi
keanekaragamannya cenderung berfluktuasi besar sebagai reaksi
terhadap perubahan iklim; sdangkan di dataran rendah, hal itu
relative tidak terjadi
(P3G
& JICA 1990)