REUSABLE
SANITRY LANDFILL SEBAGAI METODE DALAM PENCEGAHAN
PENCEMARAN AIR LINDI DI TPA
PIYUNGAN, D.I
YOGYAKARTA
Pertambahan penduduk
pada kota-kota besar, secara signifikan telah berdampak terhadap bertambahnya
limbah yang dihasilkan, terutama limbah rumah tangga. Dari hasil limbah ini
diperkirakan sebanyak 60 % dari jumlah total sampah perkotaan yang diangkut ketempat
pembuangan akhir sampah (TPA) untuk diproses, dengan menggunakan teknologi landfill.
Teknlogi landfill ini merupakan cara yang sampai
saat ini paling banyak digunakan diberbagai kota, karena dipandang sebagai
teknologi yang relatif murah dan mudah pengoprasiannya. Namun pengunaan
teknologi ini berpotensi menimbulkan masalah lingkungan, terutama masalah
pencemaran lindi (Leachate), disamping pencemaran baudan timbulnya
berbagai serangga yang sangat menggangu kehidupan masyarakat disekitarnya.
Lindi dari TPA merupakan bahan pencemar yang dapat
menggangu kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan, karena dalam lindi
tersebut terdapat berbagai senyawa kimia organik maupun anorganik serta sejumlah bakteri
patogen, salain itu juga mengandung amoniak, timbal dan mikroba parasit seperti
kutu air (Sarcoptens sp) yang menyebabkan gatal-gatal pada kulit.
Pencemaran linkungan sebagai dampak dari kehadiran TPA
pada suatu wilayah, hampir terjadi pada sebagian besar kota di Indonesia,
terutama kota-kota besar. Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi apabilah
pengelolah kota dapat memberikan perhatian yang proporsional terhadap sarana
yang diperlukan oleh TPA. Ironisnya, pengelolah kota bahkan sudah beranggapan
bahwa dengan TPA yang dimiliki sudah dapat menyelesaikan semua permasalahan
sampah.
Untuk menangulangi permaslahan lindi yang berasal dari
TPA ini, berbagai upaya pengelolahan telah dilakukan, namun dari berbagai macam
cara itu belum membuahkan hasil yang baik.
TPA Piyungan
merupakan tempat penampungan sampah yang mengunakan teknologi controlled
landfill dan telah beroperasi sejak tahun 1995, TPA ini merupakan yang
terbesar di Yogyakarta dan terletak di kabupaten Bantul mencakup 12,5 hektar,
dengan 10 hektar untuk pembuangan sampah dan 2,5 hektar untuk fasilitas kantor. Sampah di TPA bersumber dari Bantul, kota Yogyakarta dan
Sleman. Banyak faktor yang mempengaruhi produksi dan komposisi lindi di TPA
tersebut, salah satunya adalah pengaruh curah hujan, yang meyebabkan
produktivitas lindi semakin banyak. Selain itu, topografi lokasi TPA juga
mempengaruhi pola limpasan dan keseimbangan tubuh air yang akan berdampak
terhadap kulitas air tanah disekitarnya.
Solusi yang pernah ditawarkan adalah
dengan mengunakan penampungan dan pengelolahan dengan proses aerasi dalam dua
bak yang telah dibangun, yang selanjutnya dibuang ke perairan bebas melalui
parit menuju sungai opak. Namun proses aerasi ini tidak dilakukan setiap hari,
bahkan terdapat aliran lindi yang tidak masuk ke dalam bak penampung dan bak
aerasi, tetapi langsung menuju ke tubuh sungai.
Dengan mengunakan Reusable
Sanitry landfillpencemaran air lindi akan berkurang, karena air hujan tidak
akan masuk ke dalam material limbah padat dan tidak akan mengalami pencampuran
dengan bahan-bahan yang berasal dari limbah, sehinggah air yang mengalir ke
dalam tanah tidak tercemari. Hal ini disebabkan kerana metode ini dirancang
dengan mengunakan geo membran lapisan mirip plastik
berwarna dengan ketebalan 2,5 milimeter yang terbuat dari High
DensityPolyitilin, salah satu senyawa minyak bumi. Lapisan ini yang nantinya akan menahan air lindi, sehingga
tidak akan meresap ke dalam tanah dan tidak akan mencemari air tanah. Di atas
lapisan geo membran dilapisi lagi geo tekstil yang gunanya memfilter kotoran
sehingga tidak bercampur dengan air lindi.
Teknik Implementasi
Berikut ini adalah strategi pelaksanaan
program ini secara umum :
a)
Lahan tempat sampahdigali dimana elevasi terendah dari
lokasi TPA minimal 60 cm diatas tinggi maksimal dari muka air tanah.
b)
Bagian dasar diberikan campuran tanah liat dan dipadatkan. Lahan ini disebut ground
liner.
c)
Usai campuran tanah liat dipadatkan,
kemudian dilapisi dengan geo membran, lapisan mirip plastik berwarna yang
dengan ketebalan 2,5 milimeter yang terbuat dari High Density Polyitilin, salah
satu senyawa minyak bumi.
d)
Di atas lapisan geo membran dilapisi lagi geo tekstil yang gunanya memfilter
kotoran sehingga tidak bercampur dengan air lindi.
e)
Sampah yang menumpuk diatas lapisan geo tekstil ini kemudian ditutup dengan
menggunakan lapisan geo membran untuk mencegah menyebarnya gas metan akibat
proses pembusukan sampah (yang dipadatkan) tanpa oksigen.
DAFTAR
PUSTAKA
Adibroto
Tusul, Syarudin. 1994. Teknologi pengelolahan Limbah dan Pemulihan Kerusakan
Lingkungan. Jakarta. Prosiding Seminar Nasional.
http://agendajogja.com/pengelolahan-limbah-sampah-di-tpa-piyungan
yogyakarta
(diakses pada : 9 ferbuari 2013 )
http://
id.wikipedia.org /wiki/ Reusable sanitry landfill ( diakses pada
: 9 ferbuari 2013 )
Noor Djauhari. 2011. Geologi
Untuk Perencanaan. Cetakan Pertama. Yogyakarta. Graha Ilmu.