Pengertian
Denudasi
adalah kumpulan proses yang mana, jika dilanjutkan cukup jauh, akan mengurangi
semua ketidaksamaan permukaan bumi menjadi tingkat dasar seragam. Dalam hal
ini, proses yang utama adalah degradasi, pelapukan, dan pelepasan material,
pelapukan material permukaan bumi yang disebabkan oleh berbagai proses erosi
dan gerakan tanah. Kebalikan dari degradasi adalah agradasi, yaitu berbagai
proses eksogenik yang menyebabkab bertambahnya elevasi permukaan bumi karena
proses pengendapan material hasil proses degradasi.
Ciri-ciri bentuklahan asal denudasional dapat diamati dari pola - pola
punggungan yang tidak beraturan, pola aliran sungai yang membentuk pola
dendritik dengan kerapatan pola pengaliran yang cukup rapat dan lereng relatif
terjal. Material penyusun biasanya terdiri dari batuan homogen yang mudah
lapuk, seperti lempung, lanau, serpih, dan breksi. Kenampakkan ciri - ciri
bentuklahan denudasional dapat diamati melalui peta topografi, foto udara atau
citra satelit. Secara garis besar proses yang berlangsung pada bentuklahan asal
denudasional dapat dibedakan menjadi proses erosional dan proses longsoran (degradasional) dengan diakhiri oleh
proses pengendapan (agradasional). Proses eksogen (epigen), seperti
iklim, vegetasi dan aktivitas manusia merupakan faktor pengaruh yang sangat
menonjol pada bentuklahan denudasional. Iklim, seperti curah hujan dan
perubahan temperatur berpengaruh terhadap p.roses pelapukan batuan, erosi dan
gerakan tanah. Vegetasi dan aktivitas manusia sangat membantu percepatan proses
eksogen, sehingga perubahan bentuklahan terjadi sangat cepat.
Faktor-Faktor
Pembentuk Bentang Alam Denudasional
·
Pelapukan
Pelapukan
merupakan proses perubahan keadaan fisik dan kimia suatu batuan pada atau dekat
dengan permukaan bumi (tidak termasuk erosi dan pengangkutan hasil perubahan
itu). Ketika batuan tersingkap, mereka akan menjadi subjek dari semua hasil
proses pemisahan/dekomposisi batuan insitu. Pemisahan
batuan umumnya disebabkan karena pengaruh kimia, fisika, organisme, ataupun
kombinasi dari ketiganya. Tipe
proses pelapukan pada kenyataan dan tingkat aktivitasnya dipengauhi oleh :
a.
Sort / pemilahan
b.
Iklim
c.
Topografi / morfologi
d.
Proses geomorfologi
·
Erosi
Erosi adalah proses pengikisan terhadap permukaan bumi oleh hujan hujan,
sehingga partikel - partikel permukaan bumi berpindah terangkut oleh aliran air
atau sungai. Jika kecepata aliran tenang dan memiliki kecepatan yang rendah,
maka perpindahan partikel - partikel hasil pengikisan tersebut tidak menunjukkan
telah terjadi erosi.
·
Gerakan Tanah
Gerakan
tanah adalah perpindahan massa tanah atau batuan pada arah tegak, datar, atau
miring dari kedudukannya semula, yang terjadi bila ada gangguan kesetimbangan pada
saat itu.
Ada
empat jenis utama gerakan massa :
1.
Falls
[runtuhan]
Ada
3 macam, yaitu :
A.
Runtuhan batuan
Suatu massa batuan yang
jatuh ke bawah karena terlepas dari batuan induknya. Terjadi pada tebing –
tebing yang terjal. Gerakannya ekstrim cepat.
a.
Runtuhan tanah
Seperti pada runtuhan
batuan, hanya saja yang jatuh ke bawah berupa massa tanah. Gerakannya sangat
cepat.
b.
Runtuhan bahan rombakan
Seperti pada runtuhan
batuan, hanya saja yang jatuh ke bawah berupa massa bahan tombakan. Gerakannya
sangat cepat.
B.
Slides
(longsoran)
Ada
4 macam, yaitu :
a.
Nendatan (slump)
Gerakan yang terputus –
putus atau tersendat – sendat dari massa tanah atau batuan ke arah bawah dalam
jarak yang relatif pendek, melalui bidang lengkung dengan kecepatan ekstrim
lambat sampai agak cepat. Pada umumnya, sesuai dengan prosesnya yang terputus –
putus, sehingga mempunyai lebih dari satu bidang longsor yang kurang lebih
sejajr atau searah satu sama lain.
b.
Blok
glide
Gerakan turun ke bawah
dari massa tanah atau batuan yang berupa blok dengan kecepatan lambat sampai
agak cepat. Blok yang turun dapat disebabkan atau dibatasi oleh kekar, sesar.
c.
Longsoran batuan
Gerakan massa batuan ke
arah bawah yang biasanya melalui bidang perlapisan, rekahan – rekahan, bidang
sesar. Dalam hal ini kemiringan lereng searah dengan kemiringan perlapisan
batuan. Lapisan batuan yang dapat bertindak sebagai bidang longsor adalah
batuan yang berukuran sangat halus [lempung, tuf – halus, napal, dsb].
Kecepatan gerakan amat lambat sampai cepat.
d.
Longsoran bahan rombakan
Gerakan massa tanah
atau hasil pelapukan batuan melalui bidang longsor yang relatif turun secara
meluncur atau menggelinding. Bidang longsor merupakan bidang batas antara tanah
dengan batuan induknya.
2.
Flows
(aliran)
Ada
6 macam, yaitu :
A.
Aliran tanah
Gerakan dari massa
tanah secara mengalir dengan kecepatan lambat sampai cepat. Material (massa)
tanah yang sangat plastis biasanya dengan kecepatan lambat – cepat dan lumpur
dengan kecepatan sangat cepat sehingga ada yang disebut aliran tanah lambat dan
aliran tanah cepat. Disini faktor kandungan air sangat penting.
B.
Aliran fragmen batuan
Gerakan secara mengalir
dari massa batuan yang berupa fragmen – fragmen dengan kecepatan ekstrim cepat
dan kering. Macam aliran fragmen batuan, misalnya rockfall avalenche. Massa yang bergerak sangat luas baik berupa
runtuhan batuan atau longsoran batuan dengan kecepatan ekstrim cepat.
C. Sand run
Gerakan dari massa
pasir secara mengalir dengan kecepatan cepat sampai sangat cepat dalam keadaan
kering.
D.
Loess
flow
(dry)
Aliran loess kering, massa yang mengalir berupa
loes yang sangat kering. Biasanya
disebabkan oleh gempa bumi. Kecepatan aliran ekstrim cepat.
E. Debris avalanche
Gerakan bahan rombakan
dalam keadaan agak basah dengan kecepatan sangat cepat sampai ekstrim cepat.
Kalau keadaannya basah disebut debris flow
(aliran bahan rombakan).
F.
Sand
flow
dan Silt flow
Seperti pada sand run, hanya di sini dalam keadaan
basah. Jika material yang mengalir berupa pasir disebut aliran pasir, sedangkan
kalau berupa lumpur disebut aliran batu lumpur. Kecepatan aliran cepat sampai
sangat cepat.
G.
Kompleks
Merupakan
gabungan dari berbagai macam gerakan tanah, biasanya satu macam gerakan tanah
lalu diikuti oleh macam gerakan tanah yang lain.
Gerakan
tanah yang lain yaitu :
a.
Creep
Aliran
massa tanah (batuan) yang ekstrim lambat, tidak dapat dilihat, hanya akibatnya
akan tampak seperti tiang listrik, pohon bengkok. Contoh : rock creep, soil creep, talus creep.
b.
Amblesan
Gerakan
ke arah bawah yang relatif tegak lurus, yang menyangkut material permukaan tanah
atau batuan tanpa gerakan ke arah mendatardan tidak ada sisi yang bebas. Dapat
disebabkan karena terlampau berat beban dan daya dukung tanah kecil. Juga bisa
karena pemompaan air tanah jauh melampaui batas, sehingga pori–pori yang
tadinya terisi oleh air tanah akan mampat.
Dengan
demikian penyebab terjadinya gerakan tanah adalah :
1.
Kemiringan tanah
2.
Jenis batuan / tanah
3.
Struktur geologi
4.
Curah hujan
5.
Penggunaan tanah dan pembebanan massa
6.
Getaran
§
Gempabumi
§
Lalulintas
Beberapa
bentuklahan degradasi:
a. Footslopes
b.
Inselberg/
pemandangan bersifat sisa
c.
Peneplain
Beberapa
Bentuklahan Agradasi
a.
Kipas
b.
Lembah
Warna
|
Kode
|
Karakteristik
|
Coklat
|
D-1
|
Perbukitan
Denudasional Tertoreh Kuat
|
D-2
|
Perbukitan
Denudasional Tertoreh Sedang
|
|
D-3
|
Perbukitan
Denudasionl Tertoreh Lemah
|
|
D-4
|
Bukit
Sisa
|
|
D-5
|
Bukit
Terisoler
|