INTISARI
Daerah penelitian secara administrasi terletak di Teluk
Lampung, Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Secara astronomis terletak pada
koordinat 105025’ E-105030’E dan 5045’S-5055’S.
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui struktur komunitas Foraminifera Bentik
Resen sedimen dasar laut pra-pasca letusan Krakatau 1883 di Teluk Lampung.
Metode yang digunakan dalam penyusunan
skripsi ini adalah dengan menggolah sampel contoh yang diambil dari sedimen
dasar laut pada titik lokasi SSL-34, SSL 21 dan
SSL 43 di Teluk Lampung
yang meliputi preparasi
sampel di laboratorium, analisis mikrofauna dan pengolahan data.
Perairan Teluk Lampung tersusun atas fraksi lempung,
pasir halus–kasar, hingga pumis. Pumis berasal dari hasil letusan gunungapi Krakatau pada
27 Agustus 1883 di Selat Sunda, dan telah menyebarkan material vulkanis, tidak
hanya di Selat Sunda tapi juga di Perairan Teluk Lampung. Hasil identifikasi dan penghitungan Foraminifera bentik
di perairan Teluk Lampung terdiri dari 3 sampel inti-20 subsampel sedimen
dengan total 32 genera, 63 spesies dan 16799 spesismen/individu. Beberapa genera seperti Ammonia, Elphidum, Hyalinea, Quinqueloculina, Sphiroloculina,
Nonion, Cancris dan Bolivina
mempunyai jumlah indvidu yang cukup mendominasi dibandingkan genera lainnya. Hasil identifikasi berdasarkan test Foraminifera menunjukkan
bahwa di Teluk Lampung merupakan daerah yang kurang baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan test Foraminifera bentik karena hanya ditemukan test gamping yang
diwakili dan didominasi oleh genus Ammonia
saja. Hal ini disebabkan karena daerah
ini mengalami tekanan terhadap lingkungan (Kondisi unfavourable) pra-pasca letusan gunung api Krakatau 1883 yang berpengaruh
pada karakteristik kehidupan, deversitas, abundansi, dominasi dan distribusi
Foraminifera bentik di Teluk Lampung.
Kata
Kunci : Foraminifera Bentik, Struktur Komunitas, Material Letusan
Krakatau 1883, Teluk Lampung.
No comments:
Post a Comment