- Metode gosok
Batuan
yang mengandung fosil (coal ball) dipotong untuk mendapatkan
penampang fosil. Selanjutnya permukaannya diratakan dengan cara
menggosokkannya pada bubuk karborundum (silikon karbida) yang
diletakkan pacta permukaan kaca dan dibasahi dengan air. Potongan
batuan yang sudah dihaluskan permukaannya tersebut kemudian
ditempelkan pacta gelas benda dengan menggunakan perekat resin.
Selanjutnya batuan dipotong tipis, dan setelah permukaannya
dihaluskan, bagian atasnya ditutup dengan gelas penutup.
- Metode sayat
Pembuatan
preparat fosil dengan metode sayat dibedakan menjadi dua macam
teknik, yaitu: teknik cairan dan teknik lembaran.
•
Teknik
cairan
Potongan
batuan yang permukaannya telah diratakan dengan bubuk karborundum
diletakkan dalam baki yang terbuat dari kaca, yang diisi dengan
kerikil dari bahan silika, serta asam klorida 2 - 3%. Proses ini
dinamakan etching, yang bertujuan melarutkan matriks yang berada di
sekitar fosil. Setelah dibersihkan dengan air, maka pada bagian
permukaan batuan yang ada fosilnya dituangkan larutan Darrah, dengan
terlebih dahulu dibasahi dengan butil asetat. Komposisi larutan
Darrah per 1 liter adalah:
a.
Parlodion 28 g
b.
Butil asetat 250 ml
c.
Amil alkohol 30 ml
d.
Xylol 10 ml
e.
Minyak kastor / minyak jarak 3 ml
f.
Eter 3 ml.
Larutan
terdsebut didiamkan selarna 12 - 20 jam hingga mengering, untuk
selanjutnya dapat dilepas sehingga bagian fosil tumbuhan akan terikut
pada lapisan yang dikelupas tersebut.
•
Teknik
lembaran
Langkah
kerja yang dilakukan hingga proses etching adalah sarna dengan pada
teknik cairan. Selanjutnya permukaan fosil ditutup dengan lembaran
selulosa asetat (ketebalan 0,003 inchi), dengan terlebih dulu
dibasahi dengan aseton. Lembaran selulosa asetat dibiarkan selama 30
menit, dan kemudian dilepas untuk mendapatkan penampang fosil.