Di bawah ini, kita secara singkat akan bersentuhan dengan beberapa bukti empiris yang mendukung Bumi Datar. Buktibukti
ini tidak dimaksudkan untuk menjadi sebuah daftar yang lengkap. Adalah bukan tujuan kami di sini untuk
menghadirkan rincian besar mengenai perihal ini.
Jelas tidak ada kelengkungan: Jika Bumi adalah sebuah bola yang memiliki lingkaran 25.000 mil seperti yang
diklaim oleh NASA, maka permukaan air seharusnya melengkung ke bawah 8 inci per mil dikalikan dengan kuadrat
jaraknya. Ini berbanding lurus dengan penurunan jarak pandang pada tingkat ketinggian obyek yang jauh. Eksperimen
yang tak terhitung jumlahnya telah dilakukan untuk menguji hal ini, tapi semua telah gagal untuk menunjukkan adanya
kelengkungan. Air selalu selevel dengan sempurna.
Fakta bahwa para surveyor, teknisi, arsitek, geologist, perwira angkatan laut, dll. tidak mempertimbangkan kelengkungan bumi
ketika merancang/merencanakan proyek-proyek mereka (Walaupun beberapa orang mengklaim bahwa jembatan
tertentu dibangun dengan kelengkungan dalam pikiran, kesalahan dari pendapat ini menjadi jelas ketika seseorang
menyadari bahwa air yang ada di bawah jembatan tidak mengikuti kelengkungan jembatan itu. Air selalu menemukan
levelnya sendiri; dan itu tidak pernah melengkung)
Fakta bahwa pilot pesawat tidak perlu terus-menerus mencondongkan hidung pesawat mereka ke bawah untuk
menjaga mereka tetap berada di ketinggian yang sama dan mencegah mereka terbang ke luar angkasa (yang akan
benar-benar diperlukan jika mereka terbang ratusan mil per jam pada sebuah benda bulat).
Fakta bahwa sungai-sungai mengalir melalui jalur yang memiliki rintangan paling kecil, tetapi ditemukan di banyak
tempat di dunia sungai mengalir ke atas dan naik melewati bermil-mil ketinggian (Contoh: Sungai Mississippi harus
naik 11 mil sebelum mencapai Teluk Meksiko).
Walaupun pernah ada pikiran bahwa kelengkungan Bumi (atau air) yang menyebabkan lambung kapal menghilang
saat mereka melakukan perjalanan menjauh dari yang melihatnya, kita sekarang tahu bahwa ini hanya karena
"hukum cara pandang". Seluruh kapal yang telah lama menghilang dari pandangan mata telanjang dapat dengan
mudah didekatkan kembali dalam pandangan dengan bantuan teleskop atau alat pembesar yang serupa.
Gravitasi belum pernah dibuktikan; gravitasi harus diterima dengan iman demi mendukung model bumi bulat. Gravitasi adalah sesuatu yang telah kita terima begitu saja sebagai kebenaran ketika kita masih anak-anak (karena kita telah didoktrin/dicuci otaknya oleh sistem "pendidikan"), namun pada kenyataannya, teori ini sangat tidak masuk akal. Apakah kita benar-benar percaya bahwa ada kekuatan magis yang disebut "gravitasi" yang begitu kuat melampaui fikiran sehingga dapat memaku seluruh lautan ke Bumi, namun tidak dapat mengatasi awan asap yang paling kecil atau bahkan serangga bersayap terkecil? Apakah kita benar-benar percaya bahwa kekuatan khayalan yang disebut "gravitasi" ini bisa membuat hujan terbalik atau menyebabkan tanaman tumbuh menyamping? ...semuanya tanpa kita menyadarinya? (Kebetulan, mereka yang mempromosikan teori gravitasi juga mengatakan bahwa bumi menggelinding 1.000 mil per jam, saat mengitari matahari dengan kecepatan 67.000 mil per jam, dan melaju melalui alam semesta pada kecepatan 420.000 mil per jam. Namun, anda tidak merasakan bahkan sedikit pun gerakan saat anda duduk di depan komputer anda membaca artikel ini. Ini tidak masuk akal).
Ufuk atau kaki langit selalu muncul di depan mata pengamat (bahkan ketika naik terbang dengan menggunakan
pesawat pada ketinggian 30.000 kaki di atas bumi). Tidak pernah ada titik di mana pengamat harus melihat ke
bawah untuk menemukan ufuk dari lengkungan bulatan.
Ufuk atau kaki langit akan selalu terlihat datar secara sempurna.
Kesulitan yang dituliskan oleh para kapten kapal yang mencoba untuk
melayari “belahan bumi selatan” ketika berasumsi bahwa Bumi adalah sebuah
bola bulat (Jika Bumi ini bulat, garis bujur akan semakin menyempit karena
anda pindah dari khatulistiwa menuju tempat yang diduga "kutub selatan".
Namun, pada Bumi datar, garis bujur akan terus melebar mulai dari bagian
luar Kutub Utara, yang berarti bahwa garis ini semakin melebar saat anda
bergerak ke selatan).
Laporan oleh para penjelajah pada tahun 1700-an dan 1800-an
memperkirakan bahwa mereka telah melintasi lebih dari 50.000 mil ketika
mencoba untuk mengelilingi Antartika, yang sebenarnya adalah merupakan
cincin es terluar di Bumi yang Datar (misalnya: James Cook, James Clark Ross,
ekspedisi "Penantang" Inggris). Ingatlah bahwa, menurut NASA, bola dunia ini
hanya memiliki lingkaran sejauh 25.000 mil.
Fakta bahwa benda-benda yang jauh, bahkan ketika pandangan dengan mata telanjang membuat benda itu nampak
berada di atas ufuk, tidak tampak menjauh dengan condong di mata para pengamat (yang harus terjadi jika benda
itu melewati dugaan titik kelengkungan pada Bumi bulat). Pada sebuah bola Bumi di bawah kekuatan "gravitasi",
balon udara panas akan nampak condong ke belakang karena balon itu terbang ke atas langit menjauh dari
pengamat, membuat bagian bawah dari keranjangnya semakin terlihat.
Laporan bahwa Polaris (Bintang Utara) telah terlihat di arah selatan sejauh 20 derajat Lintang Selatan, namun yang
diduga bintang Kutub Selatan (Sigma Octantis) tidak konsisten terlihat dari setiap garis bujur bahkan di khatulistiwa
(dan anomali-anomali rasi bintang lainnya yang dapat dilihat)
Pola cuaca dan arus laut lebih masuk akal di Bumi datar: Peta Kesamaan Jarak Azimut
Fakta bahwa NASA (sebuah serikat militer rahasia) tidak pernah menghasilkan sebuah foto Bumi yang sebenarnya,
NASA secara terbuka mengakui bahwa gambar-gambar mereka
diciptakan dengan data komputer; gambar-gambar itu bukan foto.
Ketika Robert Simmon, sang visualisi dan perancang dari NASA ditanya,
"Apa hal paling keren yang pernah anda lakukan sebagai bagian dari
pekerjaan anda di Goddard?" dia menjawab:
"Terakhir kali ada orang yang mengambil foto dari atas orbit Bumi
rendah yang menunjukkan seluruh belahan (satu sisi dari sebuah
bola) adalah pada tahun 1972 selama Apollo 17. Satelit-satelit
pada Sistem Observasi Bumi milik NASA (EOS) telah dirancang
untuk memberikan laporan kondisi kesehatan Bumi. Pada tahun
2002, kami akhirnya memiliki data yang cukup untuk membuat
sebuah foto dari keseluruhan bumi. Jadi kami yang membuatnya.
Bagian yang sulit adalah menciptakan sebuah peta datar dari
permukaan bumi dengan menggunakan data satelit dalam kurun
waktu empat bulan. Reto Stockli, sekarang bertugas di Kantor
Meteorologi dan Klimatologi Swiss, melakukan banyak pekerjaan
ini. Kemudian kami membungkuskan peta datar itu di sekeliling
sebuah bola. Bagian saya adalah membentuk permukaan, awan,
dan lautan untuk memenuhi harapan orang banyak tentang bagaimana Bumi terlihat dari luar angkasa. Bola itu
menjadi Bola Pualam Biru yang terkenal. Saya sangat senang dengan itu tetapi tidak tahu seberapa luas itu
akan tersebar. Kami tidak pernah berpikir itu akan menjadi sebuah model. Saya pasti tidak pernah berpikir
bahwa saya akan menjadi "Tn. Pualam Biru". Dari saat itu kami memperbarui peta dasar dengan meningkatkan
resolusi dan, pada tahun 2004, kami membuat serangkaian peta bulanan".
(http://www.nasa.gov/centers/Elohimdard/about/people/RSimmon.html)
Bagaimana gambar "pualam biru" dari Bumi diciptakan? Menurut NASA, sebuah "peta datar" diciptakan
dari data yang dianggap data satelit dan kemudian dibungkuskan "di sekeliling sebuah bola". Gambar itu
kemudian dipoles hingga "sesuai dengan harapan masyarakat tentang bagaimana bumi terlihat dari ruang
angkasa".
No comments:
Post a Comment